Astronomi Planet Baru Sebagai Pengganti Pluto

Astronomi Planet

Astronomi Planet

Astronomi Planet Baru Sebagai Pengganti Pluto

Pengumuman pengeluaran Pluto dari daftar planet dalam Tata Surya pada tahun 2006 oleh International Astronomical Union (IAU) adalah momen kontroversial yang menyebabkan banyak perdebatan di kalangan ilmuwan dan masyarakat umum. Saat Pluto dikeluarkan dari daftar planet, banyak yang bertanya-tanya, “Apakah ada planet pengganti Pluto yang akan mengisi tempatnya?” Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi upaya-upaya untuk menemukan planet baru yang mungkin menjadi pengganti Pluto dalam Tata Surya.

Sejak IAU mengeluarkan Pluto, para astronom dan peneliti luar angkasa telah berusaha untuk menemukan objek-objek baru yang dapat dianggap sebagai planet dalam Tata Surya. Upaya ini membutuhkan penjelajahan mendalam ke wilayah yang lebih jauh di Tata Surya, termasuk sabuk Kuiper dan lebih jauh lagi.

Sabuk Kuiper dan Oort Cloud

Untuk mencari planet baru dalam Tata Surya, para peneliti telah fokus pada dua wilayah utama: sabuk Kuiper dan Oort Cloud. Sabuk Kuiper adalah kumpulan objek trans-Neptunus yang mengorbit Matahari di luar Neptunus. Sabuk Kuiper telah menjadi sumber penemuan banyak objek menarik, termasuk Eris, yang memiliki ukuran serupa dengan Pluto.

Oort Cloud, di sisi lain, adalah wilayah yang jauh lebih ekstensif dan berada jauh lebih jauh di Tata Surya. Ini adalah wilayah yang penuh dengan komet-komet dan objek-objek beku lainnya. Meskipun belum ada planet yang ditemukan dalam Oort Cloud, beberapa peneliti berpendapat bahwa planet-planet baru yang mungkin ada dalam wilayah ini masih menunggu penemuan.

Objek-objek Kandidat

Sejumlah objek telah diidentifikasi sebagai kandidat planet baru dalam Tata Surya. Beberapa di antaranya termasuk:

Eris: Eris adalah objek yang pertama kali diidentifikasi di sabuk Kuiper yang memiliki ukuran yang serupa dengan Pluto. Penemuan Eris pada tahun 2005 adalah salah satu yang memicu diskusi tentang definisi planet dalam Tata Surya. Eris juga dikenal sebagai “Dysnomia” dan memiliki orbit yang sangat eksentrik.

Haumea: Haumea adalah objek sabuk Kuiper lainnya yang memiliki bentuk yang sangat tidak biasa, hampir seperti elips. Haumea memiliki dua satelit alami, Hi’iaka dan Namaka. Namun, seperti Eris, Haumea tidak memenuhi salah satu dari tiga kriteria yang ditetapkan oleh IAU untuk menjadi planet.

Sedna: Sedna adalah objek trans-Neptunus yang sangat terpencil dan memiliki orbit yang sangat eksentrik. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada Pluto, Sedna telah memicu minat para peneliti karena karakteristik orbitnya yang unik.

Gonggong: Gonggong adalah objek sabuk Kuiper dengan ukuran yang hampir sama dengan Pluto. Gonggong adalah objek yang masih dalam tahap penelitian, dan para peneliti masih mempelajari lebih banyak tentang karakteristiknya.

Kriteria Penentuan Planet

Satu hal yang menjadi tantangan dalam mencari planet baru adalah kriteria penentuan planet yang telah ditetapkan oleh IAU pada tahun 2006. Menurut definisi IAU, sebuah objek untuk dianggap sebagai planet harus memenuhi tiga kriteria: pertama, objek tersebut harus mengorbit Matahari; kedua, objek tersebut harus memiliki bentuk bulat akibat gaya gravitasi; ketiga, objek tersebut harus membersihkan orbitnya dari benda-benda lain di sekitarnya.

Kriteria ketiga adalah yang paling sulit dipenuhi oleh objek-objek di sabuk Kuiper. Banyak objek di sabuk Kuiper memiliki orbit yang terbagi-bagi oleh berbagai benda lain, sehingga tidak memenuhi kriteria ini. Oleh karena itu, untuk objek baru dianggap sebagai planet, definisi tersebut mungkin perlu direvisi atau diperluas.

Sejumlah penelitian telah mencoba untuk memperkirakan kemungkinan keberadaan planet kesembilan dalam Tata Surya. Planet ini juga sering disebut sebagai “Planet X” atau “Planet Kesembilan” dan diyakini memiliki orbit yang jauh lebih jauh dari Pluto.

Penelitian ini sering didasarkan pada pengamatan pola orbit objek-objek di sabuk Kuiper yang tampaknya dipengaruhi oleh gravitasi sebuah objek besar yang belum teridentifikasi. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti pasti tentang keberadaan planet kesembilan.

Planet Tetes Matahari

Konsep “planet tetes Matahari” juga telah menjadi sumber spekulasi dan penelitian. Ini adalah ide bahwa ada planet-planet kecil yang mengorbit Matahari dalam pola orbit yang sangat eksentrik dan mungkin sulit untuk diamati.

Beberapa peneliti telah mengusulkan bahwa planet-planet seperti ini mungkin ada di wilayah yang jauh di Tata Surya dan belum terdeteksi. Namun, seperti dalam kasus planet kesembilan, belum ada bukti pasti tentang keberadaan planet-planet tetes Matahari ini.