Sejumlah Planet Paling Dingin di Antariksa

Planet

Planet

Sejumlah Planet Paling Dingin di Antariksa

Alam semesta yang luas menyajikan berbagai fenomena alam yang menakjubkan dan mencakup planet dengan suhu yang sangat rendah. Dalam artikel ini, jawara79 kita akan menjelajahi sejumlah planet paling dingin di antariksa, dari eksoplanet yang membeku hingga planet dalam Tata Surya yang paling dingin. Kami akan memahami mengapa suhu mereka mencapai ekstrem dan apa yang membuat mereka begitu unik.

Penyebab Sebuah Planet Menjadi Dingin

Sebagian besar planet yang sangat dingin dalam alam semesta terletak jauh dari bintang induk mereka atau berada di lingkaran yang disebut “zona beku.” Zona beku adalah jarak di sekitar bintang di mana suhu sangat rendah, yang membuat air cair membeku dan mengubah planet menjadi benda yang sangat dingin. Beberapa faktor yang dapat membuat sebuah planet menjadi sangat dingin meliputi:

Jarak dari Bintang Induk: Planet yang berada sangat jauh dari bintang induknya akan menerima sedikit radiasi panas dan memiliki suhu permukaan yang sangat rendah.

Ketebalan Atmosfer: Ketebalan atmosfer planet dapat mempengaruhi sejauh mana planet dapat mempertahankan panas. Atmosfer tebal dapat mempertahankan panas dan mencegahnya melarikan diri ke luar angkasa.

Komposisi Atmosfer: Komposisi atmosfer planet, termasuk jumlah gas rumah kaca, dapat mempengaruhi suhu permukaan. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida dapat menjebak panas dan meningkatkan suhu planet.

Eksoplanet Paling Dingin Di Galaksi

Eksoplanet adalah planet yang mengorbit bintang di luar Tata Surya kita. Beberapa eksoplanet telah ditemukan dengan suhu permukaan yang sangat rendah, termasuk:

OGLE-2005-BLG-390Lb: Eksoplanet ini adalah salah satu planet terdingin yang diketahui, dengan suhu permukaan yang dapat mencapai -220 derajat Celcius (-364 derajat Fahrenheit). Planet ini terletak jauh dari bintangnya dan memiliki atmosfer yang sangat tebal.

TRAPPIST-1e: Eksoplanet ini adalah bagian dari sistem bintang TRAPPIST-1 dan terletak dalam zona layak huni. Namun, suhu permukaan TRAPPIST-1e dapat mencapai sekitar -70 derajat Celcius (-94 derajat Fahrenheit).

Kepler-22b: Eksoplanet ini adalah bagian dari sistem bintang Kepler-22 dan berada dalam zona layak huni. Suhu permukaan Kepler-22b diperkirakan sekitar -49 derajat Celcius (-56 derajat Fahrenheit).

Gliese 581 c: Eksoplanet ini mengorbit bintang Gliese 581 dan memiliki suhu permukaan sekitar 0 derajat Celcius (32 derajat Fahrenheit) karena atmosfer tebalnya yang mengandung karbon dioksida.

Triton: Satelit Dingin Neptunus

Triton adalah satelit Neptunus yang memiliki suhu permukaan yang sangat rendah. Suhu permukaan Triton mencapai sekitar -235 derajat Celcius (-391 derajat Fahrenheit), menjadikannya salah satu tempat paling dingin di Tata Surya kita. Triton memiliki atmosfer tipis yang terutama terdiri dari nitrogen dan metana.

Satu hal yang membuat Triton sangat unik adalah bahwa itu adalah satu-satunya satelit besar di Tata Surya yang bergerak di arah berlawanan dengan rotasi Neptunus, yang disebut sebagai “rotasi retrograde.” Satelit-satelit biasanya mengorbit planet mereka dalam arah yang sama dengan rotasi planet, tetapi Triton bergerak melawan arah rotasi Neptunus, yang menunjukkan bahwa Triton mungkin telah ditangkap oleh gravitasi Neptunus dari orbit sebelumnya di luar Tata Surya.

Pluto: Planet Katai yang Dingin

Pluto adalah planet katai yang berada di sabuk Kuiper, wilayah di luar Neptunus yang berisi benda-benda es dan bebatuan. Pluto adalah salah satu tempat paling dingin di Tata Surya kita dengan suhu permukaan yang dapat mencapai sekitar -233 derajat Celsius (-387 derajat Fahrenheit).

Suhu yang sangat rendah di Pluto disebabkan oleh jaraknya yang sangat jauh dari Matahari dan atmosfer yang sangat tipis. Atmosfer Pluto terdiri dari nitrogen, metana, dan karbon monoksida, yang menguap ketika planet berada lebih dekat ke Matahari dan membeku ketika jauh. Ini menghasilkan siklus berubahnya atmosfer yang memengaruhi suhu permukaan.

Uranus dan Neptunus: Raksasa Es dalam Tata Surya

Uranus dan Neptunus adalah dua planet gas raksasa yang berada di Tata Surya kita. Meskipun mereka terdiri sebagian besar dari gas, keduanya disebut sebagai “planet es” karena inti mereka terdiri dari batu dan es.

Suhu di inti Uranus dan Neptunus diperkirakan sangat rendah, mencapai ribuan derajat Celcius dibawah nol (-3.000 derajat Fahrenheit). Namun, suhu permukaan kedua planet ini lebih tinggi daripada yang seharusnya karena efek rumah kaca atmosfer mereka yang menghasilkan panas.

Suhu permukaan Uranus mencapai sekitar -224 derajat Celcius (-371 derajat Fahrenheit), sementara suhu permukaan Neptunus mencapai sekitar -218 derajat Celcius (-360 derajat Fahrenheit). Meskipun suhu permukaan kedua planet ini sangat dingin, kehangatan atmosfer mereka membuat mereka lebih hangat daripada inti mereka yang sangat dingin.